Saham: Dasar Fundamental Analisis

terinsipirasi dari buku “Cara Simpel Berinvestasi di Pasar Modal” Vol. 1 oleh Joeliardi Sunendar

Basics

  • Equity / Modal
  • Liabilities / Hutang
    • Jangka Pendek
      • Piutang usaha
    • Jangka Panjang
      • Hutang bank, obligasi
  • Revenue / Sales / Pendapatan
    • Semua yang didapatkan dari hasil usaha
  • Gross Profit / Laba Kotor
    • Pendapatan dikurangi biaya langsung produksi
  • Net Profit / Laba Bersih
    • Laba Kotor dikurangi biaya-biaya tidak langsung
  • CFO (Cash Flow Operation) / Arus Kas Operasi
    • Arus kas dari hasil keseharian usaha
  • Share Out / Jumlah saham beredar (Σ Saham)
  • Market Cap / Kapitalisasi Pasar
    • Σ Saham dikali harga saham

nb:

Basics Continue

Relate to Equity

  • DER (Debt Equity Ratio) ~ Hutang per Modal
  • ROE (Return on Equity) ~ Laba bersih per Modal
  • BV (Book Value) ~ Modal per Σ Saham
  • PBV (Price to Book Value) ~ Harga Saham per BV

Relate to Revenue and Others

  • GPM (Gross Profit Margin) ~ Laba kotor per Revenue
  • NPM (Net Profit Margin) ~ Laba bersih per Revenue
  • EPS (Earning per Share) ~ Laba bersih per Σ Saham
  • PER (Price to Earning Ratio) ~ Harga Saham per EPS
  • EV (Enterprise Value) ~ Market Cap + Hutang - Kas

Screening - The Buffet Way

  1. Memilih Perusahaan Berkinerja Baik
  2. Membeli di Harga yang Baik
  3. Memberikan Waktu

1. Memilih Perusahaan Berkinerja Baik

  • Lihat history (at least 5 tahun ke belakang)
  • ROE di atas rate deposito
    • semakin tinggi semakin baik
  • EPS selalu bertumbuh
    • Harga saham selalu berubah ~ harga saham yang digunakan adalah harga pada tanggal periode laporan keuangan
  • DER semakin rendah semakin baik ~ sebisa mungkin yang di bawah < 1.0
    • Jika > 1, pastikan bukan hutang jangka panjang nya yang tinggi
  • GPM tinggi
    • Perusahaan mampu menjual barang pada harga premium
  • CFO positif, semakin tinggi semakin baik

dari kriteria di atas, masukkan ke dalam watchlist (sebanyak apapun yang bisa ditemukan) untuk dilanjutkan ke poin 2 berikutnya.

2. Membeli di Harga yang Baik

  • Beberapa indikator dasar, tapi jangan dijadikan sebagai harga mati:

    • PBV rendah (0 - 2.0)
    • PER < 10
    • EV mendekati 0
    • Market Cap < Cash (auto buy)
  • Membandingkan dengan perusahaan sejenis (biasanya berada pada sub sektor yang sama)

    • Bisa menggunakan https://www.idnfinancials.com/id screenshot IDN

    • Indikator yang dibandingkan: PER, Market Cap, PBV, Revenue.

      Dengan membandingkan ke-4 hal di atas, maka kita bisa mengira-ngira emiten mana yang “salah harga”. Bisa jadi harga nya kemahalan (misal: PER tinggi, tetapi Revenue, market cap dan indikator dasar lainnya – kembali melihat juga poin 1 – rendah), atau memang pada dasarnya layak dihargai tinggi.

      Kita juga bisa melihat rata-rata PER pada satu sektor yang sama.

3. Memberikan Waktu

  • Kinerja perusahaan baru terlihat di setelah laporan keuangan tahunan meluncur, dengan teaser laporan keuangan yang terbit tiap 3 bulan.
  • Pertumbuhan perusahaan juga terlihat setelah perusahaan berdiri setelah sekian tahun.
  • Dengan dua fakta di atas, apakah iya nilai perusahaan yang diwakilkan melalu harga saham itu berubah setiap hari, bahkan setiap detik?

Strategi

Meski saham yang kita pilih sudah baik dengan harga murah, kita juga perlu strategi ketika melakukan investasi. Sejarah membuktikan, terkadang ada masa ketika pasar tiba-tiba panik dan turun drastis. Seperti contoh terdekat yang baru saja dialami: Pandemi Virus COVID-19. Berikut strategi nya:

1. Stop Loss & Trailing Stop

  • Inti keduanya sama, yakni menjual saham ketika sudah turun di batas tertentu. Bedanya: Stop Loss untuk menjaga batas rugi, sementara Trailing Stop menjaga batas untung.
  • Gunakan patokan harga pada saat penutupan (atau mendekati penutupan).
  • Biasanya setiap aplikasi sekuritas memiliki bot untuk ini.
  • Stop Loss: ketika melakukan pembelian awal saham, perlu untuk menjaga batas kerugian yang bisa kita toleransi. Angka 30% bisa menjadi pilihan.
  • Trailing Stop: jika harga saham yang kita beli membentuk harga tertinggi baru pada akhir hari, kita perlu update nilai batas trailing stop nya. Angka 85% dari harga tertinggi tersebut bisa menjadi pilihan.

2. > 10 emiten

Lebih banyak, lebih baik. Demi menjaga jika mengalami kerugian jadi tidak terlalu besar (di buku bahkan disebut 30 emiten).

3. Disiplin

  • janganlah tergoda dengan rekomendasi orang lain.
  • janganlah tergoda untuk early cut loss / take profit. Selalu ingat pada strategi yang telah ditentukan.
  • Evaluasi selalu emiten yang dimiliki dengan update pada laporan keuangannya.

LAINNYA

❗️ Teknikal analisis (TA) sebaiknya memang tidak digabungkan dengan fundamental analisis.

📘 FYI: Melihat sejarah, hampir seluruh tokoh di dunia investasi itu long-term investor. Tapi, ada satu perusahaan investasi sukses yang menggunakan teknikal analisis murni: Renaissance Technologies, dengan pegawai sekitar 300 PhD.

👍TA digunakan untuk komoditas, yang mana ini bisa jadi patokan untuk entry emiten-emiten yang terkait dengan komoditas (emas, minyak, dll).

👍TA juga bisa digunakan untuk sektoral (sektor usaha, seperti property, infrastruktur, dll) ~ dalam bulanan, kuartal atau tahunan